Studio Alam Gamplong, Miniatur Hollywood Di Yogyakarta

Studio Alam Gamplong, Miniatur Hollywood Di Yogyakarta – Mendengar kata Yogyakarta, yang terbesit di benak pikiran pasti mengenai Destinasi  Wisatanya yang seolah tidak ada habisnya. Provinsi yang terkenal dengan sebutan Kota Pelajar dan sangat kental akan kebudayaannya ini masih menyimpan banyak destinasi wisata yang menarik.

Destinasi Wisata Yogyakarta tidak hanya terkenal dengan keindahan Gunung Merapinya dan jajaran Pantai selatannya yang menawan dan selalu sukses membius para Pengunjungnya, tapi selain itu di Yogyakarta juga memiliki destinasi wisata baru yang tak boleh untuk dilewatkan. Salah satunya Studio Alam Gamplong.

Baca juga :“Omah Kecebong, Serunya Outbond Dengan Busana Jawa”.

Destinasi wisata ini Berada di desa Wisata Gamplong

Sebuah destinasi wisata baru yang masih terus dikembangkan, destinasi wisata sebenarnya bernama “Gamplong Studio Alam Sleman”. Destinasi Wisata yang terletak sekitar 16 Kilometer dari titik Nol Kilometer ini menjadi sorotan banyak orang lantaran dijuluki “Mini Hollywood”. Julukan Mini Hollywood ini bukan tanpa alasan, sebab tempat ini merupakan Lokasi Syuting film terbaru besutan Hanung Bramantyo yaitu ”Sultan Agung The Untold Love Story”.

Dengan mengambil setting abad ke-16 dan 17. Berwisata di kawasan ini akan membuat para pengunjung seolalh kembali ke zaman penjajahan Belanda. Suasana itu begitu  kuat, terlebih selama berkunjung di lokasi ini akan nampak Pemandangan khas tempo dulu.

studio alam gamplong
studio alam gamplong

Setting yang telah dibuat sedemikian rupa, membuat siapa saja yang berkunjung lupa bahwa mereka hidup di era milenial. Semua itu hanya ada di objek wisata Studio Alam Gamplong yang berada di Desa Gamplong, Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Obyek wisata seluas 2 hektar yang diresmikan pertengahan bulan Juli lalu ini mampu menyedot perhatian publik. Berdiri di atas tanah lapang dan kebun kas desa ini memiliki

Berbagai replika yang serupa bangunan tempo dulu, yang dibangun dengan kokoh dan gahar, seolah mengajak pengunjung untuk menyelami suasana masa lalu. Memasuki kawasan ini, miniatur benteng Batavia menjadi salah satu bangunan yang menarik perhatian para pengunjung.

Kawasan Wisata Studio Alam Gamplong

Para pengunjung harus melewati jembatan ungkit yang berada persis di depan pintu masuk benteng. Jembatan ini dibangun dengan gaya khas Belanda, dan tambahan pintu gerbang berwarna coklat tua yang menjulang dengan kokoh. Tak lupa juga di pinggir benteng Batavia ini terdapat replika sungai ciliwung. Sungai yang pada masa lalu itu juga turut andil dalam memberi kehidupan warga sekitar.

gamplong
studio alam gamplong (pict by inews.id)

Pintu gerbang replika benteng Batavia yang menjulang dengan kokoh dan berwarna coklat tua layaknya pintu kastil. Di sinilah pintu masuk kota Batavia. Di dalamnya menggambarkan bangunan-bangunan Belanda pada masa itu. Ada tiga bangunan utama yang bentuknya hampir sama di sana. Pintu dan jendela bangunan itu berwarna cokelat tua. Jendelanya memiliki dua daun pintu dan terdapat terali-terali. Konstruksi di bagian kiri memiliki dua lantai. Dari semua bangunan, jika dilihat dari luar, ciri eksterior rumah Belanda sangat kental.

Di bagian halamannya terdapat sebuah kereta kuda beroda empat

Dan beberapa meriam lengkap dengan roda penyangga yang sengaja diletakkan di halaman untuk menambah kesan khas zaman Kolonialisme. Kemudian di sudut kiri bagian depan terdapapt anak tangga yang menuju ke arah Dinding Pertahanan. Keluar dari dinding pertahanan di sisi sebelah kiri terdapat replika bangunan di kampung pecinan, kampung yang pada masa hindia belanda menjadi tempat untuk mengumpulkan masyarakat tionghoa. Dengan papan bewarna  merah bertuliskan huruf mandarin berwarna kuning keemasan yang menghiasi atas pintu salah satu bangunan yang terdapat di tempat ini.

Baca juga :“Ullen Sentalu, Eksotisme Museum yang Kental Sejarah Jawa”.

Selain bangunan-bangunan yang beragan tersebut terdapat juga kompleks kampung Mataram. Kampung yang memiliki potret kehidupan masyarakat Jawa pada tahun 1600-an. Bangunan-bangunan di kompleks kampung Mataram menggunakan daun tebu kering atau disebut rapak sebagai atapnya. Yang tak kalah menawan yaitu adanya bangunan yang menggambarkan Pendopo Sultan Agung yang berada jauh di seberang replika kompleks kampung Mataram. Berbagai bangunan tersebut juga bisa menjadi spot foto yang jelas akan memanjakan setiap wisatawan yang datang. Apalagi untuk Untuk berkunjung ke tempat ini para pengunjung tidak dipungut biaya apapun, cukup dengan Masuk di kawasan benteng Batavia dan pendopo Sultan Agung dengan syarat sudah follow Instagram @gamplong_studio dan mengunggah foto di Instagram dengan menandai minimal 3 orang teman.

Wisata Teras Kaca Jogja

Yogyakarta merupakan salah satu Kota Istimewa di Jawa Tengah yang terkenal akan adat, budaya, dan berbagai destinasi wisata yang dapat memanjakan mata. Mungkin bagi kebanyakan orang, Yogyakarta identik dengan Malioboro. Tapi jangan salah, di kota ini masih banyak tempat-tempat lain yang bisa dijadikan sebagai destinasi wisata. Semakin kesini, obyek wisata kekinian semakin banyak dan ekstrim. Salah satunya adalah obyek wisata Teras kaca di Pantai Nguluran, Desa Girikarto, Kecamatan Panggang. Tempat ini sempat menjadi viral, karena beberapa pengguna media sosial memposting foto-foto liburannya diatas teras kaca yang berada di atas tebing Pantai Nguluran dengan nuansa yang cukup ekstrim namun terkesan sangat indah karena berlatar belakang birunya air laut dengan tebing-tebing indah di sekitarnya.

Lokasi pantai yang terletak sekitar 300 meter di sebelah barat Pantai Gesing ini memiliki keunikan, karena obyek wisata Teras kaca ini menghadap ke Samudra Hindia sehingga sejauh mata memandang akan melihat hamparan lautan, untuk sisi selatan dan barat. Pada sisi timur, pengunjung dapat menyaksikan batu karang. Selain itu pantai ini juga menawarkan sensasi liburan yang sangat berkesan dengan beberapa spot instagramable di sekelilingnya. Selain keindahan panorama pantai yang sedap dipandang, di lokasi ini pengunjung juga akan diajak untuk mencoba beberapa spot foto yang cukup ekstrem. Yang paling terkenal dari tempat ini tentu saja teras kaca yang berada di atas tebing, kabarnya spot ini hanya ada satu-satunya di Yogyakarta bahkan di Indonesia. Teras kaca yang terinspirasi oleh jembatan kaca di Cina ini berada di pinggir tebing dengan ketinggian sekitar 30 meter.

Wisata Teras Kaca Jogja

Berfoto di atas teras kaca yang menjorok ke arah laut, tentu memberikan sensasi yang cukup menantang adrenalin. Mengingat, di bawahnya nampak lautan yang terlihat jelas dari atas kaca. Selain teras kaca, ada spot foto unik lainnya yang tak kalah keren yaitu giant chair atau kursi raksasa yang tak kalah cantiknya untuk menghasilkan foto instagramable. Kursi raksasa dengan nuansa putih ini terletak di pinggir tebing dengan view langsung menghadap ke arah laut lepas. Dan yang paling terbaru adalah pengunjung bisa berfoto bagaikan diatas kapal pesiar yang sedang melaju, spot ini merupakan arena foto yang paling terbaru setelah dibuatnya kursi raksasa tersebut. Di tempat ini pengunjung bisa berfoto dengan pemandangan pantai yang eksotis sebagai background-nya. Sama seperti teras kaca, pengunjung akan diajak untuk merasakan sensasi berdiri di atas ketinggian tebing dengan hempasan ombak di bawahnya. Selain fasilitas standar seperti area parkir dan toilet, di kawasan Pantai Nguluran juga terdapat beberapa fasilitas menarik lainnya yang akan membuat acara liburan semakin seru. Di kawasan wisata Teras Kaca Pantai Nguluran juga terdapat wahana lainnya yang tak kalah menarik, yaitu rumah boneka, colorful stone, circle of life dan playground. Selain itu disediakan juga fasilitas penginapan dan rumah makan di dekat kawasan teras kaca Pantai Nguluran.

Daya tarik utama yang disajikan Pantai Nguluran adalah pesona alam pantainya yang menyejukkan mata dan bikin rileks pikiran. Selain itu teras kaca yang sudah begitu viral di media sosial ini menawarkan sensasi liburan yang berbeda dan bisa menjadi sebuah pengalaman liburan yang tak terlupakan karena pengunjung bisa memandang laut lepas dan berfoto dengan background panorama laut yang membentang di atas teras kaca dan hasilnya sudah pasti instagramable.

7 Spot Klasik Yogyakarta yang Instagenik

Selfie atau Swafoto sepertinya sudah menjadi hal wajib bagi Generasi Milenial ketika berkunjung ke salah satu tempat wisata atau suatu acara. Bahkan sampai lupa untuk menikmati tempat Wisatanya. Kota Gudeg ini menyediakan berbagai tempat menarik yang tentunya bisa untuk menghabiskan masa liburanmu. Beragam lokasi menarik bisa dikunjungi mulai dari Wisata Edukasi, Wisata Budaya, Wisata Alam dan lain sebagainya. Satu hal yang tidak bisa kita dapatkan di tempat lain ketika di Jogja adalah suasana klasik yang masih kental di beberapa tempat. Hal ini tidak bisa terlepas dari sejarah masa lalu kota ini yang merupakan ibukota kerajaan Mataram. Beberapa peninggalan dari jaman kolonial Belanda pun bisa menjadi objek foto yang menarik dari zaman dahulu, yang bisa kamu tuangkan melalui foto. Nah kalau kamu mau tetep eksis dan dan bisa asik untuk jalan-jalan sambil belajar sejarah. Berikut   Spot Klasik Yogyakarta yang wajib kamu kunjungi! termasuk buat kamu yang hobi fotografi.

  1. Kraton NgaYogyakarta Hadiningrat

Kraton Ngayogyakarta

Sudah sampai Yogyakarta tapi tak ke keraton Ngayogyakarta Hadiningrat rasanya kurang afdol kalau tidak mengunjungi dan menikmati suasana di tempat satu ini. Walaupun tak semua area keraton terbuka untuk umum, namun kamu sudah bisa melihat sisi klasik dan antiknya istana Sultan Jogja ini. Jika bertepatan dengan jadwal acara tertentu, kamu bisa turut serta menyaksikan pertunjukan tari, gamelan, atau drama tradisional. Kalau mau selfie dan menambah koleksi foto, boleh-boleh aja, asalkan tetap menjaga sopan santun ya!

 

  1. Plengkung Wijilan

plengkung wijilan

Plengkung wijilan sebenarnya bernama asli “Plengkung Trunasura” namun karena susah diingat. Warga masyarakat menyebutnya dengan Plengkung wijilan agar lebih mudah diingat dan memang lokasinya yang dekat dengan tempat berjualan Gudeng Wijilan yang legendaris dan sudah tersohor sejak lama. Plengkung wijilan ini berada di ruas jalan sebelah timur keraton Yogyakarta, Hingga kini, Plengkung Wijilan masih berfungsi sebagai sarana lalu lintas di dalam benteng, atau njeron Benteng dan sangat cocok sebagai spot foto yang apik dan menawan.

 

  1. Masjid Gedhe Mataram Kotagede

Masjid Gedhe

masjid di Kotagede ini adalah masjid yang tertua di Yogyakarta. Maka tak heran, jika arsitektur masjid di kota tua ini juga menampakkan ornamen khas Hindu Budha. Masjid Gedhe Mataram di Kotagede ini lokasinya berdekatan dengan makam raja-raja Mataram Imogiri. Cuma dengan bermodal otot kaki, kamu udah bisa dapat buanyak banget spot-spot kuno buat jadi latar selfie.

 

  1. Museum Benteng Vredeburg

benteng vredeburg

Jika kamu ingin berfoto dengan gaya klasik ala-ala negeri Belanda, kamu bisa datang ke museum ini. Bangunan peninggalan belanda ini adalah bangunan yang tertua di kawasan Nol Kilometer. Bangunan yang sudah beralih fungsi ini berada di Jl. Maliboro. Bangunan ini sangat lekat dengan bangunan Belanda karena memang dulunya digunakan oleh Belanda. Kala itu dijadikan sebagai markas kemudian diambil alih oleh pemerintahan Jogja. Lalu oleh pemerintah Jogja digunakan untuk menyimpan barang-barang dan akhirnya menjadi museum.

 

  1. Pabrik Gula Madukismo

madukismo

Pabrik gula ini berupa sebuah bangunan tua yang mempunyai arsitektur unik khas bangunan pabrik tempo dulu. Dengan mesin-mesin, rel kereta, dan lori yang tak kalah tuanya yang cocok digunakan sebagai background berfoto. Di pabrik ini juga terdapat paket agrowisatanya loh, yang akan mengajak pengunjung untuk mengelilingi pabrik gula tua ini serta melihat-lihat proses pembuatan gula. Bahkan pengunjung bisa naik kereta api tua, melintasi rel-rel yang tak kalah tuanya di sekitar pabrik.

 

  1. Taman Sari Yogyakarta

taman sari

Taman yang sudah terkenal ini instagenik ini konon dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I sebagai tempat peristirahatan para istri, selir, dan putri raja. Dengan spot andalan di tempat ini adalah Kolam pemandian yang berada di tengah Taman Sari, tapi spot ini bukan satu-satunya yang instagenik. Pengunjung juga bisa mojok di manapun di kawasan Taman Sari ini, dan tetep dapet view jadul yang keren.

  1. Museum Sonobudoyo

museum sonobudoyo

Museum yang banyak menyimpan barang-barang peninggalan peradaban jawa dari zaman dahulu ini memiliki arsitektur jawa berupa bangunan rumah joglo yang khas dan klasik dan unik. Di tempat ini pengunjung bisa berfoto dan Melihat satu demi satu barang-barang yang terjaga dan terawat rapi. Membuat pengunjung berdecak kagum akan kemampuan dan keterampilan orang-orang Jawa zaman old.

10 Pantai Gunung Kidul yang Recomended Untuk Dikunjungi

Salah satu destinasi tujuan wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta Adalah wisata pantainya. Pantai di Yogyakarta memang terkenal akan keindahannya yang dapat memikat wisatawan lokal maupun mancanegara. Terutama pantai yang berada di Kabupaten Gunung Kidul. Sebagian Pantai Gunung Kidul memang terkenal dengan hamparan pantai pasir putihnya dan deburan ombak khas pantai selatan yang membuat wisatawan betah berlama-lama di pantai. Walaupun cuman sekedar bermain-main dengan air laut. Apalagi kita juga bisa melihat keindahan biota laut di beberapa pantai yang membentang di sepanjang wilayah Yogyakarta. Nah bagi wisatawan yang sedang mencari pantai terindah di jogja untuk destinasi liburan. Jogja Tour Wisata telah menyiapkan daftarnya, yuk kita simak 10 Pantai yang patut kita kunjungi jika berkunjung ke Yogyakarta.

  1. Wediombo

pantai wediombo

Pantai yang penuh misteri dan paling terkenal di yogyakarta ini memiliki sejuta pesona keindahan. Selain keindahannya yang memukau pantai ini juga memiliki keunikan berupa hamparan bukit pasir yang luas. Karena pesonanya para wisatawan bisa melakukan banyak hal seperti, menaiki delman, ATV, bermain layang-layang, dan berjalan santai di tepi pantai.

 

  1. Indrayanti

pantai indrayanti

Pantai ini adalah salah satu pantai yang memiiki hamparan pantai pasir putih dan air laut yang begitu jernih, pantai ini menjadi salah satu pantai yang romantis di jogja yang telah tersentuh modernisasi, didukung dengan infrastruktur yang memadai membuat pantai ini selalu ramai oleh wisatawan, baik dihari biasa maupun dihari libur.

  1. Nglambor

pantai nglambor

Pantai Nglambor adalah salah satu tempat snorkling di jogja, pantai ini memiliki ombak yang cenderung lebih tenang dan air laut yang jernih untuk mendukung kegiatan snorkling. Ditambah dengan pemandangan laut yang cukup indah dengan beranekaragam biota laut yang hidup di tempat ini.

  1. Sadranan

pantai sadranan

Satu lagi Pantai Gunung Kidul yang mendukung untuk kegiatan snorkling adalah pantai sadranan. Dengan Pantai yang luas dan hamparan pasir putih yang landai sehingga membuat tempat ini menjadi tujuan faforit, karena bisa dikunjung segala usia. Sehingga tidak perlu risau bagi wisatawan yang ingin melakukan snorkling ataupun free diving guna menikmati keindahan bawah laut yang menakjubkan.

  1. Drini

Pantai Drini

Pantai drini ini menjadi salah satu pantai yang ramai wisatawan karena luasnya hamparan pantai pasir putih yang landai, ditambah istimewa karena keberadaan sebuah pulau kecil yang menjadi pemisah antara pantai yang berpasir putih dan berbatuan terjal.

  1. Baron

pantai baron

Terletak di desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari. Pantai ini memiliki keunikan berupa keberadaan Sungai Air Tawar bawah tanah yang mengalir hingga ke laut, fasilitas di tempat ini juga sudah sangat mendukung bagi para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini.

Salah satu Pantai di gunungkidul yang tidak terlalu luas ini merupakan sebuah pantai yang sudah dikembangkan agar menarik wisatawan untuk berkunjung, pantai ini juga dijadikan sebagai pusat kegiatan nelayan, maka tak heran jika di tempat ini terdapat pelelangan ikan,dan pusat kuliner seafood di gunungkidul. Pantai ini juga memiliki Mecusuar di atas karang setinggi 9 lantai yang bisa dimasuki oleh pengunjung.

  1. Kukup

pantai kukup

Masih berada di kecamatan tanjungsari ini memiliki pantai berpasir putih yang lembut, dan keunikan berupa batu karang besar yangmenjorok ke laut, seperti yang terdapat di tanah lot pulau dewata, Bali.maka tak heran jika ada yang mengatakan bahwa tempat ini adalah tanah lotnya Yogyakarta.

  1. Sepanjang

pantai sepanjang

Pantai yang memiliki garis pantai paling panjang di gunungkidul ini layak dimasukkan dalam daftar tujuan wisata anda, hamparan pasir putih yang membentang luas dan airnya yang jernih, membuat pantai ini layak disebut sebagai pantai Kuta kedua, pantai ini juga memiliki suasana yang sama dengan pantai Kuta tempo dulu.

9. Ngobaran

pantai ngobaran

Salah satu Pantai Gunung Kidul ini yang memiliki rasa Bali selanjutnya yaitu pantai Ngobaran. Pantai yang memiliki Pura yang masih aktif hingga kini yang digunakan sebagai tempat beribadah umat hindu. Pura di tempat ini juga dilengkapi dengan arca-arca khas hindu, pura inilah yang membuat pantai ini seperti berada di bali. Pantai yang tidak terlalu luas ini juga memiliki hamparan pasir putih seperti pantai Gunungkidul pada umumnya.

10. Sundak

pantai sundak

Tidak hanya memiliki pemandangan alam yang indah dan menyenangkan untuk dinikmati. Salah satu Pantai Gunung Kidul ini juga menyimpan cerita yang unik mengenai asal usul namanya. Nama “Sundak” itu sendiri merupakan sebuah nama yang merupakan akronim dari Asu (anjing) dan Landak.

Little Ubud, Keindahan Dewata di Pulau Jawa

Keindahan Little Ubud, Pulau dewata memang sebuah anugerah yang patut kita syukuri dan kita jaga. Namun siapa sangka kini keindahan alam yang serupa dengan yang di Little Ubud, Pulau Dewata juga bisa kita jumpai di tanah jawa. Salah satu tempat yang memiliki keindahan alam yang serupa dengan yang berada di pulau dewata adalah Desa Tampir Wetan, Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candimulyo yang terkenal dengan hasil kebunnya berupa Buah Durian yang selalu diburu oleh pecinta durian. Setiap tahunnya di daerah ini selalu diadakan Festival Durian yang merupakan aset pariwisata daerah tersebut.

Selain itu Candimulyo juga mempunyai Keindahan Alam yang sayang jika dilewatkan. Salah satunya disekitar daerah ini dikenal dengan Nama Little Ubud. Karena daerah ini memiliki kemiripan pemandangan yang serupa dengan yang terdapat di daerah Ubud, Bali. Dengan keelokan kontur pegunungan dan hamparan terasering persawahan yang terbentang luas pemandangan ini sangat menenangkan pikiran dan perasaan pengunjung. Bagi para wisatawan yang ingin merasakan keindahan pemandangan ini bisa mengunjungi tempat yang satu ini. Little ubud ini bisa kita kunjungi dengan berkendara kurang lebih 40 Km dari pusat kota Yogyakarta, yang dapat kita tempuh selama satu setengah jam dengan berkendar.Melalui jalan yang mengarah ke Ketep Pass di belakang pabrik kertas Blabak, atau dari arah Armada Town Square Magelang. Lokasinya mudah dijangkau dan memiliki jalan aspal yang cukup baik.

Gambaran Little Ubud

Di lokasi Little Ubud ini tidak hanya menawarkan keindahan alam saja, melainkan juga  sensasi River Tubing di sungai yang dangkal. Dengan keadaan sungai yang seperti ini membuat peserta yang ikut River Tubing tidak perlu khawatir akan tenggelam. Perpaduan Sinar matahari pagi yang cerah terpancar. Suasana alam yang sunyi ditimpali dengan suara derasnya aliran air sungai dan kicauan burung. Serta serombongan itik yang melintas di antara hamparan sawah yang terbentang luas. Sawah menghijau bertingkat-tingkat, menjadi suguhan pemandangan bagi wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Selain itu Little ubud tidak hanya menawarkan Pemandangan yang menawan melainkan juga menawarkan Wisata Air.  Wisata Air dari aliran sungai Singgono dengan menggunakan peralatan River Tubing yang sudah dilengkapi dengan alat pengaman.

Dengan diminatinya destinasi wisata petualangan oleh wisatawan Dengan keadaan sungai Singgono yang dangkal. Air yang Jernih membuat wisatawan bisa menikmati serunya bermain air di sungai yang jernih karena terletak di bagian hulu sungai. Dengan peralatan River Tubing yang lengkap dan perlengkapan safety yang mendukung membuat wisata air wisatawan semakin aman dan nyaman, ditambah dengan Guide yang ahli di bidangnya. Dan untuk anak-anak yang ingin turut River Tubing minimal harus memiliki tinggi badan minimal 100 Cm. Tujuannya agar tetap aman dan nyaman, sesuai dengan kedalaman sungai dan tingkat derasnya arus sungai berikut kondisi alamnya. Selain itu, gunakan pakaian yang simpel dan nyaman. Jangan lupa sarapan, melakukan pemanasan agar kaki tidak mengalami kram akibat suhu air yang dingin dan pengaruh gerakan ban mengikuti arus sungai.

River Tubing Little Ubud

Kegiatan River Tubing ini dimulai dengan melalui perjalanan menggunakan mobil bak terbuka dari pos pemberangkatan yang berjarak sekitar 500 meter. Setelah itu peserta akan berjalan kaki lagi sekitar 500 meter menuju tepi sungai menuju tepi sungai. Perjalanan yang lumayan jauh ini terasa menyenangkan karena sepanjang perjalanan peserta melewati pematang sawah yang pemandangannya serupa dengan yang berada di desa Ubud. Sebelum melakukan River Tubing Wisatawan dianjurkan untuk membasahi diri dengan air Sungai Singgono sebagai adaptasi. Sensasi river tubing dimulai saat ban yang menopang tubuh akan bergerak perlahan melintasi sungai yang berkelak kelok. Terbawa oleh arus sungai yang deras di beberapa tempat. Dengan Suara tawa bercampur dengan teriakan saat melewati jeram yang mewarnai sepanjang perjalanan melintasi sungai Singgono.

Di sungai singgono Ada sekitar 17 jeram yang akan dilewati pada lintasan sungai yang sepanjang 2 kilometer. Wisata air ini akan lebih menyenangkan jika kita mengajak keluarga atau teman karena bisa membuat berbagai formasi dan bermain air bersama sehingga suasana menjadi lebih menyenagkan. Di sepanjang lintasan, deretan bebatuan besar dan kecil bertaburan menghadang, membuat ban yang Anda kendarai bergerak berputar-putar. Dalam River Tubing kita diminta mengikuti arusnya. Ada kalanya ban terhenti karena gagal melewati batuan besar. Namun, jika takut melewati jeram dengan naik ban, Anda bisa turun dan berjalan kaki hingga ke tempat yang tak berjeram untuk kembali naik ke ban. River tubing merupakan olahraga berisiko sedang. Mungkin akan ada risiko terbentur, tergores atau terluka bila Anda kurang waspada. Bagaimanapun juga, bermain di alam perlu kewaspadaan dan kehati-hatian.

River Tubing Little Ubud

Dalam perjalanan hingga titik akhir, kita akan melewati beberapa jeram. Ada kalanya kita mendapatkan aliran sungai yang tenang. Sebelum mencapai titik akhir, Anda akan mendapat instruksi dari tim pemandu agar berhenti dan turun dari ban. Ternyata disini terdapat sebuah dam atau bendungan air. Di bawahnya ada air terjun buatan setinggi kirakira 2 meter. Di sini, Anda bisa uji nyali. Caranya dengan terjun dari ketinggian menuju hamparan air sedalam 1,5 hingga 3 meter. Dari air terjun ini, kita kemudian melanjutkan perjalanan menuju ujung lintasan river tubing. Sesampai di base camp, ada beberapa toilet bersih yang sudah siap digunakan untuk mandi dan membersihkan diri bagi para wisatawan.

 

Air Terjun Kedung Kandang, Menyembunyikan Keindahan 

Siapa yang tidak akan takjub ketika melihat pemandangan yang tersaji di lokasi ini. Air terjun kedung kandang ini merupakan salah satu obyek wisata baru di kabupaten Gunung Kidul. Dengan suguhan pemandangan yang  mempesona dipadu dengan keindahan hamparan sawah.  Tidak kalah paduan eloknya air terjun yang airnya jernih membuat siapapun akan terpukau dengan keindahannya. Air Terjun Kedung Kandang merupakan salah satu air terjun yang mempunyai 6 tingkatan. Yang airnya mengalir menuju daerah persawahan sekitar yang terletak di bawahnya.

Bagi para pecinta keindahan alam Gunung Kidul, Keindahan alam ini hanya dapat dinikmati oleh pengunjung ketika tiba pada musim hujan saja. Mengingat daerah Gunung Kidul yang kering dan tandus. Meskipun begitu, air terjun Kedung Kandang menyuguhkan pemandangan yang indah dan menarik untuk disaksikan. Berada di antara persawahan membuat area air terjun Kedung Kandang terlihat hijau dan mempesona, yang semakin menarik untuk dikunjungi tentunya.

Tracking Air Terjun Kedung Kandang

Di sekitaran air terjun juga masih adaaliran sungai yang membelah persawahan, yang patut juga untuk anda kunjungi karena keindahannya. Untuk sampai di lokasi air terjun Kedung Kandang dapat kita tempuh dengan berjalan kaki. Tracking melewati persawahan sejauh ± 800 meter dari tempat penitipan sepeda motor. Sepanjang jalur Tracking pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan yang menarik dan menawan seperti Persawahan, gunung, bukit, batuan besar, dan sungai. Air Terjun ini mempunyai ciri khasnya dengan Tebing-tebing batu vulkanik dan hamparan persawahan.

Gambaran

Bebatuan di air terjun Kedung Kandang didominasi dengan batuan vulkanik khas gunung api purba Nglanggeran. Karena lokasi air terjun Kedung Kandang berdekatan dengan gunung api purba Nglanggeran. Di sekitar air terjun yang menawan ini juga  terdapat bebrapa curug, diantaranya “Curug Talang Purba”. Curug yang satu ini juga sayng jika dilewatkan, karena terletak di Puncak Ngekong, dari atas puncak ini pengunjung bisa menyaksikan panorama alam yang sangat sayang jika dilewatkan. Dari puncak ini wisatawan juga bisa menyaksikan batuan besar dan bentangan tanaman hijau alami yang berada di bawahnya. Puncak ngekong ini terletak di padukuhan Gunung Butak, Nglanggeran, sekitar 300 meter dari pintu masuk wisata Air Terjun Kedung Kandang, jika berkunjung ke tempat ini jangan lupa untuk mengabadikannnya, karena viewnya yang cukup asik.

Jika dilihat dari kejauhan Air terjun Kedung kandang ini akan semakin menawan karena airnya yang mengalir dari atas ke bawah melewati sungai dan batuan yang nampak bersusun seperti anak tangga sebanyak enam tingkatan. Karen kemunculan air terjun hanya terdapat pada musim hujan sehingga pengelolaaanya masih dikelola oleh desa wisata nglanggeran, sehingga untuk fasilitasnya memang belum terlalu memadai karena dibuka secara swadaya, hanya terdapat tempat parkir dan penjual makanan ringan di beberapa rumah warga.

https://travel.kompas.com/read/2017/03/22/140500627/kedung.kandang.air.terjun.tersembunyi.di.gunungkidul