XT SQUARE, BERAGAM SPOT FOTO UNIK DAN INSTAGRAMABLE

XT SQUARE, salah satu tempat wisata yang tidak boleh terlewatkan. Disini banyak menawarkan berbagai tempat wisata yang cocok buat foto dan tentu saja instagramable. Ini artinya, tempat wisata yang satu ini bukan hanya terdiri dari satu jenis wisata. Di sini kita bisa mendapatkan wisata sejarah, wisata modern, dan wisata budaya. Jadi bisa dikatakan jika tempat ini adalah pusat wisata di kota Jogja. Xt Square berkolasi di Jl. Veteran No.150-151, Pandeyan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

XT Square juga bisa dikatakan sebagai  pusat perbelanjaan bagi para wisatawan. Di sini kita bisa membeli beraneka ragam jenis barang mulai dari batik, tas dan kerajinan. Penasaran dengan detail dari tempat wisata ini? Di bawah ini akan diberikan ragam informasinya.

De Mata Trick Eye Museum.

Ingin berfoto dengan gaya dan latar belakang yang unik dan lain daripada yang lain?? Nah, De Mata Trick Eye Museum menyuguhkan tempat yang unik dan instagramable tentu saja. Museum ini merupakan satu-satunya yang pertama di Yogyakarta bahkan di Jawa Tengah. Unik karena menghadirkan beraneka gambar mulai dari tema alam, olahraga, tokoh, binatang, super hero, roman, sirkus, ornamen, termasuk obyek wisata Tamansari dan Pagelaran Kraton Yogyakarta.

De MATA sendiri terbagi menjadi 2 yaitu:

De MATA 1 yang menyuguhkan wahana wisata 3D. Wisata 3D pertama dan terbesar di Indonesia yang memiliki koleksi 120 gambar 3D dengan berbagai tema, mulai dari flora, fauna, fantasi, kartun, dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, wahana ini juga dilengkapi dengan teknologi Augmented Reality yang dapat diunduh di playstore.

De MATA 2 berisikan 50 gambar 3D, dilengkapi dengan wahana 4D dan Mirror Illusion. Museum ini juga menyediakan Area Photo Studio lengkap dengan teknologi greenscreen untuk para pengunjung yang ingin berfoto dengan kostum Jepang, Belanda, Korea, Mesir, Jawa, dan Cina.

D’Walik

D’WALIK, Illusion Room Museum menampilkan 27 ruangan tematik di mana semua property nya terpasang secara terbalik, dari mulai ruangan bertemakan horror, Barbershop, Harta karun hingga angkringan dan masih banyak ruangan unik lainnya.

Museum De ARCA

Disini pengunjung dapat belajar dan mengenal pahlawan nasional, tokoh dunia, seleberiti bahkan superhero. Museum De ARCA merupakan museum patung dengan koleksi patung fiber karya seniman lokal Kota Jogja. Museum ini berisikan berbagai patung mulai dari Pahlawan Nasional, Tokoh Dunia, Superhero, dan Selebriti. +/- 100an Patung 5D ada di Museum ini.

Selain spot foto yang unik dan instagramable, di sini juga terdapat pusat kuliner .Jadi, pengunjung setelah lelah berfoto-foto bisa langsung menikmati aneka jajanan kuliner yang tersedia.

image by : dematamuseum.com

The Lost World Castle, Wisata Seru di Lereng Merapi

Jogja dan sekitarnya menjadi salah satu kawasan yang tidak pernah berhenti berinovasi. Tempat-tempat wisata semacam itu terus bermunculan dan semuanya memiliki keunikan sendiri-sendiri. Kini di kawasan lereng Merapi, bahkan masuk dalam Kawasan Rawan Bencana atau Zona Merah, berdiri sebuah tempat wisata baru bernama The Lost World Castle.

The Lost World Castle terletak di Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Tempat wisata ini menyuguhkan keindahan alam di lereng gunung merapi, dipadu dengan bebagai spot untuk berfoto. Dari luar, The Lost World Castle ini dikelilingi tembok besar dan kokok. Tidak heran kalau sebagian wisatawan menjulukinya Benteng Takeshi , dan ada pula yang menyebutnya Tembok Besar China.

Selain bangunan megah mirip Benteng Takeshi, di The Lost World Castle juga terdapat beberapa spot foto menarik dan instagramable. Memanfaatkan pemandangan Gunung Merapi yang berdiri megah, pengelola membangun replika sayap berukuran besar, tangga menjulang ke atas dengan gapura di ujungnya yang disebut paradise gate, serta awan buatan sebagai pijakan.

Latar sayap dan paradise gate menjadi latar foto yang paling panjang antriannya. Jika pengunjung beruntung tiba di sana saat kabut turun, hasil foto makin maksimal. Seakan-akan seperti sedang terbang menembus awan, atau berjalan menuju ‘surga’.

Tidak hanya latar sayap dan paradise gate, The Lost World Castledi juga menuguhkan kampung indiaUntuk menuju ke The Lost World Castle, kamu bisa ambil rute menuju wisata Kaliadem, Kaliurang dari arah Jogja. Lurus saja sampai menemui papan penujuk menuju The Lost World Castle. Nanti kamu akan menemukan sebuah gapura bertuliskan The Lost World. Masuk saja melalui gapura tersebut, dan jalan terus sampai tiba di The Lost World Castle.

Tips untuk Pengunjung The Lost World Castle

Kalau ingin mencoba datang ke tempat ini untuk foto-foto, gunakan beberapa tips di bawah ini:

1. Waktu yang tepat untuk mendatangi tempat ini adalah pada pagi atau sore hari. Dipagi hari dan sore hari cuaca di sekitar lokasi wisata cukup sejuk dan teduh. Lokasi wisata juga belum banyak ditanami pohon. Oleh karena itu, sangat tidak disarankan untuk datang pada siang hari. Cuacanya sudah sangat panas dan kering, dan tidak ada tempat berteduh. Kebanyakan pengunjung yang adalah anak muda memilih untuk datang pada sore hari seklaigus menunggu dan menikmati sunset.
2. Kenakan alas kaki dan pakaian yang nyaman. Karena tempat ini akan mengajak pengunjung untuk banyak berjalan-jalan dan naik turun tangga. Selain itu, kenakan pakaian yang cukup tertutup agar tidak gosong tetapi cukup menyerap keringat.
3. Jangan lupa membawa bekal minuman dan snack sendiri karena di tempat ini masih jarang pedagang. Selain itu, jangan lupa membawa paying kalau-kalau cuaca mendadak panas.
4.Jika ingin hunting foto, jangan lupa membawa peralatan yang diperlukan. Kalau datang bersama teman-teman, setidaknya bawalah tongsis agar bisa update di Instagram.

Paket Wisata Pantai Timang

Gunung Kidul, sebuah kabupaten di selatan yogyakarta yang terkenal dengan keindahan pantainya yang menawan, surganya bagi para wisatawan yang berburu keindahan pantai. Bentangan pantai gunungkidul mulai dari pantai pasir putih di sisi timur hingga pantai yang berbatuan terjal di sisi barat. salah satu pantai yang indah untuk dikunjungi  dan berbatuan terjal yang dapat menguji adrenalin yaitu Pantai Timang, pantai yang berada  di sisi barat gunung Kidul, tepatnya di Padukuhan Danggolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul. Pantai ini memang termasuk pantai yang berbatasan langsung dengan laut. Perjalanan yang harus ditempuh oleh para wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat ini sangatlah menantang, selain akses yang sulit jalan menuju pantai ini juga cukup terjal dan berbatu, namun jangan khawatir, selama perjalanan pengunjung akan disuguhi pemandangan yang penuh dengan nuansa hijau, yang membuat anda nyaman selama perjalanan.

Keindahan pantai ini bukanlah yang menjadi daya tarik bagi wisatawan, justru Pantai yang terkenal dengan gondolanya ini menawarkan sensasi bergantung diantara batuan karang yang besar dan terombang ambing di tengah lautan. Sebenarnya pantai timang dibagi menjadi dua area, yaitu bagian timur dengan pantai pasir putihnya dan bagian barat dengan perbukitan batuan yang lumayan terjal. Batuan ini memang cukup besar hingga menyerupai pulau, batuan inilah yang disebut dengan pulau timang. Pantai timang ini memiliki pemandangan yang sangat menawan dengan tambahan pasir putih dan tanaman pandan yang tumbuh subur berjajar rapi di sekitaran pantai ini. sepintas jika kita perhatikan pantai ini masih terkesan alami karena pantai ini belum seterkenal pantai lain yang sudah banyak dikunjungi oleh wistawan, ditambah Dengan suasana pantainya yang masih asri.

Pulau Timang ini tidak nampak sepertihalnya pulau lain yang berupa bidang tanah dengan pesisir yang berpasir. Pulau ini berupa batuan karang yang besar dengan tebing yang cukup curam, untuk sampai ke tempat ini pengunjung harus menggunakan gondola sederhana yang dibuat oleh nelayan sekitar, mulanya gondola ini digunakan oleh nelayan setempat untuk sampai ke pulau timang yang mereka jadikan tempat untuk memasang jebakan lobster. Dengan ombak yang terkenal ganas hingga mencapai 5 Meter, membuat nelayan setempat berinisiatif untuk membuat gondola sederhana yang dapat mereka gunakan untuk menyeberang ke pulau timang.

Pulau karang ini memang terkenal sebagai tempat untuk menangkap lobster yang memiliki kualitas bagus, karena habitat lobster yang suka tinggal dibatuan karang. Namun saat ini bagi para wisatawan yang ingin merasakan sensasi bergelantungan di atas laut bisa mencoba menaiki gondola ini. Gondola ini dibuat hanya dengan menggunakan tali tambang plastik yang telah terikat kuat di kedua ujungnya, tapi jangan khawatir karena tali tambang ini telah dirangkai sedemikian rupa dengan tambahan kereta gantung yang terbuat dari kayu dan bambu yang lumayan kokoh. Untuk bisa merasakan sensasi menaiki gondola di tengah laut ini dan menguji adrenalin, wisatawan harus membayar sejumlah Rp. 150.000,- untuk biaya bolak-balik dari pantai ke bukit karang. Biaya ini Memang dirasa cukup mahal bagi sebagian wisatawan, namun mahalnya biaya itu akan terbayar dengan sensasi yang dirasakan oleh  para pengunjung yang menjajal tempat ini.

Awalnya untuk mencoba menaiki gondola ini tidak ada tarif khusus yang ditetapkan, namun karena antusiasme masyarakat yang ingin menaikinya. Lumayan tinggi membuat warga memberikan tarif untuk wisatawan yang ingin mencobanya. Selain Gondola tempat yang cocok dijadikan untuk menguji adrenalin selanjutnya yaitu Jembatan Gantung, jembatan gantung ini dibangun sebagai alternatif bagi  para wisatawan yang ingin mencoba wahana yang tidak terlalu ekstrim, dengan biaya yang lebih terjangkau tentunya. Selain itu tempat ini juga menyediakan resto untuk menikmati hasil laut berupa lobster dan ikan segar. Bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat ini diharapkan mempersiapkan diri terlebih dahulu karena masih terbatasnya fasilitas di tempat ini.

Punthuk Mongkrong Wisata Instagramable

Setelah Punthuk Setumbu, kini Magelang mengembangkan objek wisata baru yang serupa, yaitu “Punthuk mongkrong”. Bukit ini menjadi salah satu objek wisata perbukitan baru di daerah Magelang, dan merupakan bukit  tertinggi yang ada di sekitar kawasan wisata Borobudur.  Punthuk Mongkrong ini berada di dusun Kamal, desa Giritengah, kecamatan Borobudur, kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ketinggiannya mencapai 624 mdpl. Lokasi tepatnya berada di sebelah barat daya dekat dengan Taman Wisata Candi Borobudur di perbukitan Menoreh Magelang. Bukit ini menjadi sebuah kawasan wisata berupa perbukitan yang menarik dari kawasan perbukitan Menoreh. Dari punthuk Mongkrong ini para wisatawan dapat menyaksikan indahnya Candi Boroudur, Gunung Merapi, Merbabu secara langsung lengkap dengan kabut dari ketinggian yang membuat view semakin menarik dan mempesona.

Para wisatawan yang sedang Berada di puncak perbukitan Mongkrong, selain akan disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa, juga bisa melihat budidaya lebah madu di lokasi Punthuk Mongkrong, sebab di Desa Giritangah juga terkenal akan budi daya lebah madu. Di punthuk Mongkrong ini juga terdapat beberapa spot pendukung, yaitu :

  1. Jembatan V, Spot Foto Menantang di tepi Jurang

Di puncak Punthuk Mongkrong terdapat sebuah jembatan yang terbuat dari bambu. Jembatan ini berbentuk huruf V dan menjorok ke arah jurang dengan pemandangan latar belakang gunung nan indah. Lokasi ini yang menjadi spot paling favorit  dan wajib jika kamu berkunjung ke Punthuk Mongkrong. Buat yang takut dengan ketinggian sebaiknya berhati-hati dalam mencoba jembatan V ini, karena pemandangannya yang menawan dan indah sayang jika dilewatkan begitu saja.

 

  1. Fajar dan Senja

Fajar dan senja adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu oleh para wisatawan, terutama ketika cuaca sedang cerah sehingga. Sebab tempat ini juga menjadi salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan sunset dan sunrise di magelang selain Punthuk Setumbu. Maka tak heran jika di waktu itu banyak wisatawan yang datang berkunjung sekedar untuk berswafoto atau mengabadikan moment di waktu fajar dan senja , karena viewnya menjadi semakin epic dan maksimal.

Secara keseluruhan keberadaan Punthuk Mongkrong Magelang ini dapat menambah daya tarik wisata di sekitar Candi Borobudur. Tempat ini dapat dijadikan lokasi wisata alternatif bagi para wisatawan untuk menikmati pemandangan Candi Borobudur. Ketika matahari terbit dari atas bukit selain dari Punthuk Setumbu dan Bukit Purwosari (Cemuris Mas). Hanya saja akses menuju ke tempat ini masih belum cukup memadai dan minimnya sarana serta prasarana di obyek wisata ini.

Honeymoon Asik di Pantai Slili

Pantai Slili, sebuah pantai mungil yang terletak di Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Pantai yang berada di samping pantai Ngandong ini menjadi pemisah antara dua pantai yaitu antara pantai Krakal dan Pantai Sadranan yang terpisahkanoleh dua buah bukit. Pantai mungil ini memiliki garis pantai yang tidak sampai 100 meter. Dengan garis pantainya yang tidak terlalu panjang membuat pantai mungil ini keadaannya menjadi lebih tenang dan bersih. Sehingga sangat cocok dijadikan sebagai tempat beristirahat. Walaupun pengunjung pantai Slili ini tidak terlalu ramai, tetapi selalu ada saja yang datang berkunjung ke pantai ini karena penasaran dengan keindahan pantai yang satu ini.

Samahalnya dengan pantai lain yang ada di Gunungkidul, pantai inipun juga dihiasi dengan berbagai batuan karang yang besar dengan tebing-tebing yang menjulang tinggi. Di pantai yang menawan ini para pengunjung dapat menyaksikan dan melakukan berbagai hal yang menyenangkan yang dapat menambah keseruan selama berwisata di pantai yang indah ini. dengan dasar pantai yang berbatu karang dan dihiasi terumbu karang serta cukup dangkal membuat kita tidak dapat melakukan snorkeling di tempat ini. namun masih banyak hal menarik yang dapat kita lakukan di tempat ini antara lain :

  1. Menikmati suasana pantai

Seperti halnya dengan pantai dangkal pada umumnya, di pantai Slili ini para pengunjung dapat bermain-main air di bibir pantai, bermain pasir, berfoto, menikmati keindahan pantai, ataupun sekedar bersantai, di pantai Slili ini juga sudah disediakan Gazebo untuk bersantai para pengunjung lengkap dengan Warung yang menyediakan makanan olahan hasil laut.

 

  1. Menaiki Bukit

Di pantai ini terdapat jalan setapak yang akan mengantarkan para pengunjung menuju ke atas bukit Kobengan yang berada di sebelah timur pantai dan berada di antara pantai krakal dan pantai Slili. Dari atas bukit Kobengan ini para pengunjung  dapat puas menikmati pemandangan dua sisi pantai, hamparan pantai dan ombak laut selatan yang besar dan indah ketika menggulung perairan yang terlihat dari atas bukit Kobengan ini. tapi tetap harus berhati-hati ya, karena ditempat ini tidak ada pagar pembatas, jadi jangan terlalu ke pinggirya.

 

  1. Menangkap Udang

jika pengunjug datang ke pantai Slili ini ketika musim kemarau, para pengunjung dapat mencari dan menangkap udang yang ada di sela-sela batu karang. Karena pada musim kemarau pantai ini ditumbuhi dengan rumput laut yang menjadi tempat bersembunyi atau terdamparnya berbagai udang, ikan, hingga kerang-kerangan.

 

  1. Tradisi Sedekah Laut

Di pantai Slili ini selalu diadakan sedekah laut setiap tahunnya, yang disebut dengan Nyadran atau Sadranan. Tradisi ini dilakukan oleh sebagian masyarakat dengan harapan agar warga sekitar mendapatkan keelamatan dan hasil panen ang melimpah, dalam tradisi ni biasanya para warga menyiapkan saji-sajian berupa Nasi Tumpeng lengkap dengan lauk pauknya. Kemudian mereka  naik ke atas kapal menuju ke laut untuk menghanyutkan saji-sajian tersebut.

Meskipun pantai Slili ini tidak terlalu luas, namun Fasilitas yang ada di pantai Slili ini sudah cukup lengkap, terdapat berbagai fasilitas pendukung guna kenyamanan pengunjung, mulai dari Gubuk, Gazebo untuk berteduh hingga kamar mandi dan Toilet yang cukup memadai, tak ketinggalan area Parkir  dan warung yang menjajajkan olahan hasil laut juga sudah tersedia di Pantai ini. jika para pengunjung menginginkan suasana pantai di malam hari atau ingin berburu sunset dan sunrise dari tempat ini, maka beberapa penginapan hingga hotel yang berfasilitas lengkap juga sudah tersedia.

Akses menuju ke Pantai Slili ini juga sudah tergolong nyaman dan memadai. Pantai ini berjarak sekitar 64 KM dari kota Yogyakarta dan dapat ditempuh dengan berkendara kurang lebih 2 Jam dari Pusat Kota Yogyakarta, harga tiket untuk masuk ke pantai ini yaitu sebesar Rp. 10.000 dan sudah termasuk tiket ke 9 pantai lain, yaitu dengan pantai Baron, Kukup, Pantai Sepanjang, Drini, Krakal, Sundak, Indrayanti, dan pantai pok tunggal. Nah, cukup menarik bukan keindahan dan pesona pantai Slili ini.

Goa Ngingrong Mulut Goa yang Sangat Besar

Gunungkidul, sebuah kabupaten di selatan Yogyakarta yang terus bersolek untuk memajukan berbagai potensi wisata yang dimilikinya. Berbagai wisata kini mulai digarap dan dikembangkan oleh masyarakat dan pemkab Gunungkidul. Salah satunya adalah Goa Ngingrong, sebuah destinasi wisata goa vertikal yang ada di jalan Baron – Mulo KM 6. Goa ini sebenarnya telah ada sejak dahulu, namun hanya dibiarkan begitu saja. Wisata goa ngingrong ini di wonosari Gunungkidul ini memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk kita kunjungi meskipun biayanya yang tidak murah. Sangat sayang sekali jika sedang berada di gunungkidul namun tidak berkunjung ke tempat yang memiliki keindahan tiada duanya ini.
Berwisata di Gua Ngingrongini sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan terutama ketika sedang berada di Gunungkidul. Keindahan wisata goa ini sangatlah elok dan menawan meskipun tempatnya yang berada di bawah tanah. Goa ini berada di lembah vertikal perbukitan Karst dengan kedalaman lebih dari 70 meter. Untuk sampai ke mulut Goa ini juga diperlukan usaha ekstra. Untuk mencapai ke Goa ini para pengunjung harus memutari bukit Mulo dan menuruni jalan setapak alami yang jaraknya tidak beraturan, namunn para pengunjung tak perlu khawatir, karena berwisata di tempat ini akan dibekali dengan perlengkapan keamanan, dan pemandu yang cukup mahir.
Goa Ngingrong ini memiliki mulut Goa yang sangat besar. Di atas Goa ini hanya terdapat perbukitan Karst dengan hamparan alam dan hutan serta areal pertanian di atas batu karst yang tampak gersang. Ketika berwisata di komplek Goa ngingrong tidak lengkap jika tidak mencoba wisata lain yang ada di Goa ini. Di Goa Ngirong ini para pengunjung dapat mencoba Flying Fox, Rappeling, dan menikmati keindahan wisata telaga bawah tanah. Di wahana Flying Fox ini para pengunjung akan merasakan sensasi terbang di atas ketinggian sekitar 70 meter dari dasar jurang. Pengunjung akan menikmati bagaimana sensasi menyeberangi jurang yang sangat curam dengan jarak lintasan sekitar150 meter. Flying Fox ini merupakan Flying Fox yang terdalam yang ada di Yogyakarta. Sensasi luar biasa dan menegangkan akan membuat pengunjung ketagihan untuk menjajal wahana yang satu ini.
Selain Flying Fox di sekitar goa ini juga terdapat Trek Jogging dan Trek motor ATV, untuk trek Jogging pengunjung tidak dipungut biaya untuk memanfaatkannya, sedangkan untuk ATV pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp. 35.000 Selama 15 Menit. Selain itu spot selfie di tempat ini juga tak kalah menarik dan cukup banyak, karena di sekeliling tempat ini bisa kita jadikan untuk spot selfie yang epic. Namun ada salah satu sudut yang sangat menarik untuk kita jadikan sebagai spot selfie yang menawan. Tepatnya di sisi salah satu tebing yang curam terdapat terdapat lukisan alam yang terbentuk dari aliran air, lukisan alami tersebut membentuk Lafazh Allah. Di lembah tempat Goa Ngingrong berada, terdapat pemandangan yang cukup elok untuk kita jumpai. Batuan kast yang berjajar dan pepohon yang sengaja ditanam. Membuat pemandangan di kawasan Goa ini semakin asri untuk dilihat, sejauh mata memandang para pengunjung akan disuguhi dengan hamparan luas jajaran bukit dengan pohon jati.
Goa Ngingrong ini sebenarnya memiliki dua mulut Goa, yaitu di sisi Timur dan di sisi Barat. Yang mana di mulut goa sisi timur terdapat air terjun di Goa dan sungai bawah tanah yang konon airnya bermuara ke laut selatan. Sungai bawah tanah tersebut merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar. Karena sumber air di tempat ini tidak pernah kering dan debit airnya sangat melimpah. Ketika sudah mencapai mulut Goa, pengunjung akan mendapatkan suasana yang sangat Teduh. Hening dan menyegarkan, suasana ini akan menyambut setiap wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Bunyi aliran air menambah suasana asri tanpa hiruk pikuk kebisingan. Rasa penasaran untuk masuk ke dalam Goa ini terus bertambah hingga akhirnya pengunjung melalui anak tangga yang menurun yang terbuat dari Batuan kapur yang sedikt sulit untuk kita lalui.
Saat pengunjung mulai masuk ke dalam Goa, pemandangan berupa Stalagtit dan Stalagmit akan menyambut para pengunjung. Semakin kita masuk ke dalam Goa maka udara akan semakin dingin karena tetesan air yang meresap melalui dinding-dinding Gua. Tetesan air ini akan kita jumpai sepanjang Goa dengan panjang sekitar 200 meter. Di dalam Goa ini juga terdapat Telaga, yang oleh masyarakat sekitar dinamakan dengan nama “Telaga Cinta Abadi”. Sungguh menyenangkan jika berkunjung ke obyek wisata Goa Ngingrong, kita dapat merefresh pikiran sekaligus berburu spot menantang.

Wisata Bunga Amarilis, Dahulu Gulma Kini Menjadi Primadona

Awal musim hujan

memang waktu yang pas untuk menyaksikan indahnya bunga amarilis yang bermekaran, bunga dengan warna oranye yang khas ini dahulu dianggap sebagai Gulma. Pengganggu tanaman lain, namun seiring berkembangnya pariwisata tanaman bunga ini kini menjadi primadona dan menarik perhatian wisatawan. Bunga ini banyak dicari karena keindahannya ketika bermekaran. Bunga yang bermekaran setiap tahun ini sangat menawan ketika awal musim penghujan. Namun bunga ini tidak dapat bertahan lama jika terkena air hujan terus menerus, biasanya hanya dapat bertahan selama 2-3 minggu saja.

Keindahan bunga yang bermekaran ini dapat kita temui ketika kita mulai memasuki wilayah Kabupaten Gunungkidul. Populasi tanaman ini semakin bertambah karena mulai dibudidayakan kembali oleh warga Gunungkidul. Tanaman yang dahulu diberantas karena mengganggu tanaman petani, kini justru menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Seperti yang terdapat di tepi jalan Jogja – Wonosari.

Sempat viral di tahun 2015

lalu ini karena rusak terinjak-injak, kini mulai di tanam kembali dengan memberikan jarak berupa track pejalan kaki, bahkan saat ini bibit bunga amarilis juga diperjual-belikan mulai dari Rp.2.500 – Rp. 3.000. Agar para pengunjung yang datang juga dapat membeli bibit tanaman ini untuk ditanam rumah atau dibudidayakan di tempat lain. Hamparan Bunga amarilis yang bermekaran serentak ini memang membuat siapun tertarik, suguhan hamparan pemandangan bunga yang indah ini tentu sangat menarik karena sedap untuk dipandang.

Selain itu animo dari para pengguna media sosial terhadap bunga yang berwarna khas oranye ini ternyata juga menghasilkan berbagai respon. Menyenangkan bagi masyarakat sekitar yang tinggal di daerah sekitar kebun bunga ini. Para pemilik kebun pun juga mempersilahkan siapapun untuk berkunjung ke tempat ini asalkan tidak merusak tanaman bunga. Dengan banyaknya wisatawan yang datang ke tempat ini juga mendatangkan banyak keuntungan bagi masyarakat sekitar.

Buat kalian yang ingin mengabadikan moment di kebun bunga ini, datanglah ketika bunga sedang dalam keadaan mekar, namun bunga ini tidak mekar secara serempak. Biasanya pengunjung datang ke tempat ini untuk menikmati keindahan bunga sambil berswafoto dengan latar  belakang yang menarik. Untuk mengenali bunga in juga cukup mudah, dengan ciri berwarna Kuning Oranye dan berbentuk menyerupai terompet. Bunga ini banyak tumbuh dan dibudidayakan di daerah pekarangan rumah dan bukit-bukit kapur yang berada di tepi jalan utama Jogja – Wonosari. Para pemilik kebun juga telah belajar dari pengalaman dengan menyusun tanaman sedemikian rupa. Memberi pengaman agar pengunjung dapat berfoto dengan nyaman dan berleluasa tanpa khawatir merusak tanaman. Berwisata di kebun bunga ini rasanya seperti berwisata di kebun bunga Keukenhof Belanda. Bedanya hanya ini berupa bunga amarilis, bukan bunga Tulip

Desa Wisata Tembi Nan Sejuk Hijau

Yogyakarta

merupakan sebuah provinsi yang identik dengan kearifan Budaya masyarakatnya yang masih dipertahankan hingga saat ini. Keramahan dan kekayaan budayanya membuat siapa saja akan merindukan suasana tersebut. Namun selain itu kota Jogja juga terkenal dengan tujuan wisatanya, kota ini juga terkenal dengan Keratonnya, Gudegnya, Malioboro, dan Lainnya. Banyak sekali tempat wisata yang ada di provinsi ini, di mana yang menjadi ciri khas dari tempat wisata di Jogja ini adalah perpaduan keindahan alam dan kearifan budaya lokalnya. Salah satu destinasi wisata budaya yang ada di Jogja ini adalah desa Tembi yang sudah terkenal hingga ke Mancanegara.

Selain budaya, hal lain yang membuat Jogja begitu menarik adalah sejarah, panorama, dan wisatanya yang cukup asri, seperti yang berada di Desa Tembi ini. Desa wisata ini terletak di Kelurahan Timbulharjo Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Nama “Tembi” sebenarnya adalah nama dari sebuah dusun, namun karena sudah terlanjur terkenal dengan sebutan “Desa Wisata Tembi” maka Tembi pun terkenal menjadi salah satu desa wisata di Jogja. Sedangkan untuk rute menuju ke desa wisata ini cukup mudah dijangkau bagi para wisatawan. Dimana hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit dari titik nol kilometer untuk menuju ke desa tembi ini. Ketika sampai di jalan parangtritis KM 8,5 kita hanya perlu  berjalan beberapa menit saja kemudian mengikuti papan penunjuk arah hingga sampai di pintu masuk desa wisata ini.

Gambaran

Desa budaya  tembi ini berdiri di atas lahan seluas 3000 meter persegi dan memiliki beberapa bangunan, seperti Pendopo, galeri, dan sebuah perpustakaan. Di tempat tempat tersebut para wisatawan dapat mengetahui pembuatan aneka kerajinan khas Jogja sekaligus turut serta dalam proses pembuatannya. Meski tergolong sebagai destinasi wisata yang telah lama berdiri, Pesona darai Desa Tembi ini tidak memudar, bahkan jumlah wisatawan yang datang ke tempat ini semakin banyak, banik dari wisatawan domestik maupun mancanegara.

Para wisatawan bisa mendapatkan sejumlah kegiatan yang menarik, mulai dari belajar bermain Gamelan, Menari, Membatik, membuat Gerabah, Membuat Topeng Kayu. Melihat proses pembuatan tempe, hinga bermain-main di area Persawahan. Semua kegiatan mengasikkan tersebut dapat didapatkan ketika berkunjung ke desa ini. Selain itu yang membuat Tembi semakin terkenal yaitu karena keberadaan Homestaynya yang mendapatkan Award, sebagai Homestay desa wisata terbaik se-Asean pada tahun 2016. Homestay di kawasan Tembi ini memang sangat menarik, karena sengaja dirancang dengan unik, perpaduan antara budaya khas joggja. Nuansa klasik terwujud dengan bentuk bangunannya yang mencirikan rumah khas jogja yaitu Joglo. Kemudian dipadukan dengan inteiornya yang berupa ornamen Klasik yang masih sangat elegan.

Biaya Tiket

Untuk para pengunjung yang akan masuk ke tempat ini para pengunjung akan dikenakan biaya tiket masuk. Dimana tiket masuk dari desa ini tergantung dari paket wisata yang kita inginkan, mulai dari harga Rp. 20.000 – Rp. 300.000. Sedangkan untuk pengunjung yang menginginkan bermain Outbound di tempat ini akan ada biaya tersendiri sesuai dengan paket outbound yang diinginkan. Desa wisata Tembi ini memang tak boleh dilewatkan ketika kita kita sedang liburan di Jogja. Di mana tidak hanya Penginapan dan Wisatanya saja yang bagus tetapi Pemandangan alam  sangat indah dan mengagumkan,.

Sumba di Bukit Teletubis Gunung Bagus

gunung bagus

@adi_cuncun

Jika Nusa Tenggara Barat punya Sabana seperti di sumba, Yogyakarta juga punya sabana seperti yang ada di Sumba loh. Tepatnya di Kabupaten Gunungkidul. Di awal tahun 2019 ini jagad sosial media digemparkan dengan unggahan Dinas Pariwisata Gunungkidul, unggahan itu berupa pemandangan yang indah berupa sebuah pegunungan perbukitan yang hijau. Perbukitan itu adalah Bukit Teletubis Gunung Bagus Paliyan. Destinasi Wisata ini masih tergolong sangat baru, dan tak disangka-sangka. Pemandangan di Gunung Bagus ini sangat hijau dan menyegarkan untuk kita saksikan. Bukit yang hujau ini berada di Jalan Giring – Singkil, Candi, Giring, Paliyan, Kabupaten Gunungkidul.

Sebelum Viral

Seperti saat ini Bukit  teletubis Gunung Bagus dahulunya adalah sebuah hutan yang luas dengan tanaman berupa pohon jati. Bahkan jika kita membuka Google map sekalipun suasana yang terdapat masih gambar yang dahulu, yaitu berupa tanaman jati yang rindang dengan warna kecoklatan. Namun sekarang kondisi Bukit Teletubis Gunung Bagus sudah berubah 180 derajat. Kondisi perbukitan sudah berganti menjadi bentangan tanaman pohon Jagung yang luas sampai ke puncak bukit, sehingga membuat terlihat indah saat kita sedang melalui jalan yang mengitari bukit ini. Perpaduan antara bentangan tanaman Jagung yang menghijau dan perpaduan langit yang cerah. Berwarna biru membuat kita seakan-akan berada di perbukitan sabana yang luas. Jadi berswafoto di tempat ini sayang jika dilewatkan, apalagi kalau menggunakan Drone, pemandangan yang didapat akan semakin bagus dan mengesankan.

Lokasi

Berada di jalan alternatif menuju ke pantai Baron dan sekitarnya membuat jalan untuk menuju kemari juga sudah beraspal halus dan nyaman untuk kita lalui. Jadi alangkah baiknya jika berwisata di kawasan Gunung Bagus sekaligus berwisata di destinasi wisata lain yang letaknya tidak berjauhan. Bukit teletubies yang terkesan dadakan ini hingga sekarang belum ada pengelolaannya dan belum menjadi tempat wisata. Namun antusiasme masyarakat luas sudah menunjukkann bahwa gunung bagus ini layak untuk dikunjungi. Maka dari itu Di kawasan Bukit Teletubis Gunung Bagus ini belum terdapat Fasilitas Umum yang menunjang untuk kegiatan Wisata.

Jadi buat yang ingin berswafoto ataupun berjalan-jalan di tempat ini sebaiknya selepas berkunjung dari pantai-pantai Gunungkidul atau dari destinasi wisata lain yang letaknya tidak berjauhan.

Bukit Jangkang, Berdiri diatas Waduk Sermo

Yogyakarta

Sebagai kota yang tak pernah berhenti dalam mengeksplorasi kebudayaan dan juga destinasi wisata terbaru memang patut kita acungi jempol. Menyinggahi kota ini untuk berwisata memang pilihan yang tepat, beragam destinasi wisata ditawarkan untuk para pelancong yang datang ke kota ini. Mulai dari wisata alam, wisata sejarah, wisata religi, wisata kuliner, hingga wisata belanja ada di kota ini. Semuanya destinasi ini saling melengkapi kota yang penduduknya sangat ramah ini. Jika berkunjung ke Yogyakarta terdapat destinasi wisata utama seperti Keraton, Malioboro, Kraton, dan Juga Prambanan. Di Kabupaten Kulonprogo ini terdapat beragam destinasi wisata yang tak kalah menarik, khususnya disisi selatan pegunungan Menoreh Kabupaten Kulonprogo. Salah satu potensi wisata yang menarik untuk kita kunjungi di Kulonprogo ini adalah Bukit jangkang atau yang lebih familiar dengan Jangkang Hill.

Kabupaten Kulonprogo

menghadirkan sebuah taman wisata baru yang menjadi daya tarik untuk para wisatawan dengan nama Bukit Jangkang. Pemandangan di bukit Jangkang ini hampir sama dengan di Bukit Cendana, dengan landscape berupa keindahan waduk Sermo dari ketinggian. Buat para traveller yang suka menikmati keindahan pemandangan dari atas bukit sebaiknya menyempatkan untuk datang ke bukit ini. Selain pemandangan hijau para traveller juga bisa mendapatkan spot foto menarik yang dapat menambah deretan foto Instagram mu. Terlebih wisatawan saat ini tidak hanya sekedar mencari tempat liburan semata, melainkan juga mencari spot pemandangan yang bagus agar bisa diupload di sosial media.

Bukit Jangkang atau Jangkang Hills ini memang tempat yang cocok untuk menikmati pemandangan dari atas bukit sekaligus selfie dengan latar belakang yang menarik. Berada di sekitar waduk Sermo ini akan memanjakan para pengunjung dengan pemandangan yang begitu menawan. Bukit jangkang memang cocok buat kamu yang hobi dengan swafoto. Tempay ini juga selal ramai terutama di akhir pekan, hal ini karena banyak wisatawan yang ingin melihat pemandangan waduk Sermo dari ketinggian. Kondisi seperti ini akan membuat kunjunganmu di bukit Jangkang ini semakin seru.

Berada

di Dusun Sermo Lor, Desa Hargowilis, Kecamatan Korkap, Kabupaten Kulonprogo ini bagi masyarakat Yogyakata mungkin sudah tidak terlalu asing. Namun bagi masyarakat luar jogja tidaklah sulit untuk menemukan lokasi yang ini karena sudah banyak petunjuk arah ke lokasi ini. Berdirinya tempat wisata ini merupakan bentuk dari swadaya masyarakat desa sekitar Waduk Sermo, yakni warga Dusun Sermo Lor. Dengan hadirnya destinas wisata ini juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat. Di atas bukit Jangkang ini terdapat sebuah gardu pandang yang menghadap ke arah bukit Sermo. Di bukit ini para pengunjung selain mendapat keindahan pemandangan waduk sermo dari dekat, juga bisa merasakan sensasi sejuknya udara khas pegunungan Menoreh.

Waktu terbaik

Untuk mengunjungi destinasi yang epic ini adalah di pagi hari dan sore hari seiring dengan terbit dan terbenamnya Matahari. Dengan warna kuning keemasan dan juga bayangan oranye di danau dipadu dengan hijaunya perbukitan Menoreh. Membuat suasana semakin syahdu nan romantis apabila datang ketika hari sedang cerah. Bagi wisatawan yang ingin berfoto disini sudah dilengkapi dengan pengaman berupa tali. Pokonya bisa foto sepuasnya. Untuk harga tiket masuk ke kawasan Jangkang Hill ini tidaklah mahal karena hanya dengan membayar Rp. 3.000 saja kamu bisa berfoto ria di atas papan kayu dengan view waduk sermo dan pegunungan Menoreh yang hijau. Sedangkan Untuk akses ke lokasi ini kamu bisa melaui arah jalan Jogja-Wates hingga menemukan berbagai petunjuk arah ke waduk Sermo. Sesampainya di waduk aka nada petunjuk menuju ke lokasi Jangkang Hill ini. Bukan hal yang sulit bukan. dan jalan untuk menuju ke lokasi ini juga terbilang sudah baik.