6 Wisata Pemacu Adrenalin di Yogyakarta

Yogyakarta kali ini menyajikan banyak wisata untuk menguji adrenalin kalian gaesss. Mulai dari berbau pantai, gunung, alami juga ada. Untuk kamu para traveller super duper sejati alami harus menguji adrenalin dibeberapa spot wisata di jogja ini. Berikut ini adalalah 5 Wisata Pemacu Adrenalin di Yogyakarta yang bisa dibilang lumayan esktrem gaes. Yuk simak 5 Wisata Pemacu Adrenalin di Yogyakarta ala Jogja tour Wisata:

  1. Gondola Tradisional dan Jembatan Gantung Pantai Timang

pantai timang

Selain punya pemandangan laut yang kece, pantai timang juga punya jembatan gantung dan gondola yang dapat menguji adrenalinmu loh, dengan bergelantung di atas deburan ombak yang besar diantara batuan karang dengan tinggi 11 meter, diperlukan perjuangan yang keras dan nyali yang besar untuk menjajal gondola dan jembatan di pantai ini. dibalik itu kamu bakal dapet sensasi yang menegangkan dan view indahnya pantai timang.

 

  1. Cliff Swing Gunung Api Purba

Cliff Swing

Cliff swing merupakan permainan yang dilakukan di atas tebing, permainan ini yang sangat memacu adrenalin ini bisa kita temui di Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul. Pengunjung akan ditantang untuk berjalan di atas seutas tali hingga tepat berada di tengah dua tebing. Setelah itu pengunjung akan lompat dan berayun di atas jurang setinggi 100 meter, bagaimanan! Cukup menegangkan bukan. Bagi yang punya nyali lebih tempat ini bisa jadi tujuan anda

 

  1. Paralayang Bukit Gupit

paralayang jogja

Bukit yang tidak jauh dari parangtritis ini bisa dijadikan Wisata Pemacu Adrenalin san destinasi liburan Buat kamu yang hobi ketinggian. Nggak ada salahnya mencoba paralayang di Bukit Gupi Gunungkidul ini, pengunjung akan diajak terbang untuk menikmati keindahan alam Gunungkidul dengan terbang di ketinggian.

 

  1. Lava Tour Merapi

https://jogjatourwisata.id/paket-1-wisata-jogja-satu-hari.html

Tragedi meletusnya merapi beberapa tahun silam masih melekat dalam ingatan kita. Dari letusan merapi itu meninggalkan jejak yang mengingatkan kita akan tragedi tersebut. Untuk mengingatkan akan tragedi letusan tersebut kini dibuat objek wisata Merapi Jeep Lava Tour. Tour ini akan mengajakmu untuk offroad mengeksplore lereng gunung merapi yang penuh dengan rintangan. Offroad ini melalui jalan-jalan yang pernah luluh lantah terkena dampak erupsi. Tapi jangan khawatir, karenba akan adanya suguhan pemandangan yang menakjubkan di jalan yang dilalui Merapi jeep lava tour.

 

  1. Caving Gua Jomblang

goa jomblang

Kalau biasanya kita masuk ke gua yang jalurnya horizontal, pengunjung di tempat ini akan diajak untuk masuk ke gua yang barjalur vertikal. Jalur yang vertikal ini yang membuat pengunjung yang datang ke tempat ini harus punya nyali yang besar. Cara masuk ke goa ini pun lebih menantang juga, yaitu dengan menuruninya dengan tali sedalam 80 meter. Walaupun perlu perjuangan yang ekstra view yang kita dapatkan dari tempat ini tidak akan mengecewakan. Salahsatunya cahaya matahari yang menembus ke dalam gua, atau yang kerap disebut dengan istilah ‘cahaya surga’.

 

  1. Panjat Tebing Pantai Siung

panjat tebing

Di Gunungkidul sendiri terdapat dua spot panjat tebing yang begitu memacu adrenalin, yaitu di Gunung Api Purba Nglanggeran dan di pantai siung. Tetapi lokasi yang paling menantang yaitu yang berada di gunung api purba nglanggeran. Pasalnya tempat untuk panjat tebing ini memiliki medan yang terjal dan menantang. Bongkahan batu yang menjulang dengan kemiringan serta tingkat kesulitan beragam bisa kita temui di tempat ini. bahkan perlu berkemah selama 3 hari guna mempelajari kontur daerah di tempat ini.

Hutan Mangrove, Rimbun disudut Kabupaten Kulon Progo

Yogyakarta dengan pantai selatannya kini telah menjelma menjadi salah satu kota destinasi tujuan wisatawan. Kota yang semakin bersolek untuk mempercantik tempat wisatanya guna memanjakan wisatawan yang datang berkunjung ke kota ini. Siapa sangka jika daerah yang terkenal dengan laut selatannya ini ternyata juga memiliki sebuah hutan mangrove yang begitu menawan. Hutan mangrove ini berada di Kabupaten Kulonprogo, yang sebelumnya kabupaten ini terkenal dengan pantai glagah dan pantai trisiknya. Tetapi kini menghadirkan sebuah tempat wisata baru yang begitu mempesona, yaitu Hutan Mangrove Pantai Congot

Lokasi Hutan Mangrove

Tempat ini berada di Dusun Pasir Mendit Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, persis di sebelah barat sungai Bogowonto. Di sebelah barat pantai glagah dan pantai trisik. Obyek ini berjarak sekitar 47 Km dari titik nol kilometer yang dapat ditempuh  dalam waktu kurang lebih 2 jam perjalanan.

Kawasan hutan mangrove ini membentang di aliran sungai bogowonto dan anak sungai bogowonto. Di spot mangrove ini ini tak hanya sebagai pencegah Abrasi saja melainkan tempat ini juga menjanjikan untuk dijadikan tempat wisata. Di spot ini kita dapat menyaksikan suasana tepian pantai dengan rimbunnya pohon bakau yang akarnya terlihat menjalar keluar di sekitar pohon menambah suasana senakin asri. Tidak hanya rimbunan pohon saja melaikan juga kita bisa menyusuri tepian pantai yang sudah terdapat dermaga yang sudah dibuat sedemikian rupa. Dengan lintasan yang bisa kita susuri untuk menikmati pemandangan hutan mangrove dan udara khas pantai yang berhembus kencang. Oh ya, saat menyusuri dermaga ini para wisatawan diharapkan agar berhati-hati karena dermaga ini tidak dilengkapi dengan pagar pembatas.

Bentangan hutan mangrove yang hijau ini mebentang di tepi alliran sungai Bogowonto dan anak sungai bogowonto. Di tempat ini tidak hanya menyajikan satu spot wisata saja, melainkan juga terdapat beberapa spot wisata lain  yang mendukung di tempat ini. Salah satu spot wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan adalah jembatan api-api. Jembatan yang populer ini terbuat dari bambu ini diberi nama jembatan api-api karena merujuk pada varietas Mangrove. Yang terdapat di tempat ini, yaitu avicennia germinans, yang lebih dikenal dengan jenis Api-api.

Asal Muasal

Cikal bakal Jembatan bambu yang menjadi spot foto paling menarik ditempat  ini sebenarnya dahulu adalah sebagai jembatan bambu yang sengaja dibangun untuk memudahkan akses menuju pantai. Selain itu juga sebagai tempat untuk memancing bagi warga yang datang dari luar daerah Jangkaran. Seiring dengan berjalannya waktu, tempat ini akhirnya dikelola secara swadaya oleh masyarakat pada awal tahun 2016. Dengan biaya swadaya akhirnya jembatan ini dibuat lebih bagus dan kokoh demi keamanan dan kenyamanan, serta penyediaan beberapa fasilitas penunjang. Dan untuk kenyamanan di tempat ini juga disediakan sepuluh spot foto dengan konsep yang berbeda-beda.

Selain jembatan yang menjadi ikon, di tempat ini juga terdapat jembatan melingkar berbentuk hati, ada juga spot bingkai asmara, yang dibangun menggunakan kayu dan berlatar hutan mangrove. Ada juga spot foto yang dilengkapi gitar raksasa dan berlatar hutan mangrove. Wisatawan juga bisa merasakan sejuknya berada di tengah tanaman mangrove api. Karena pengelola telah menyediakan jalur pejalan kaki yang terbuat dari kayu. Untuk pengunjung yang lelah berkeliling bisa menumpang perahu dengan biaya Rp 5.000,- atau beristirahat sambil bersantai dipondokan yang tersedia.