Air Terjun Sri Gethuk, Green Canyon di Jogja

Air Terjun Sri Gethuk begitulah nama yang disematkan kepada air terjun yang terletak di antara ngarai sungai Oya dan area persawahan yang hijau. Letak Wisata ini berada di kabupaten Gunung kidul yang terkenal akan gugusan pegunungan kapur dan asumsi mengenai keadaan tanahnya yang Kering. Dibalik asumsi tentang keringnya tanah gunung kidul ternyata tersembunyi sebuah air terjun yang gemercik airnya bisa memecah keheningan di bumi gunungkidul yang terkenal kering. Tapi kabupaten ini justru memiliki 15 pantai, dan goa yang terdapat stalaktit dan stalakmit yang menawan dan sayang untuk dilewatkan. Gunung kidul juga masih menyimpan potensi alam dengan aliran sungai yang membelah tebing-tebing kapur yang tinggi dengan gemercik aliran airnya yang kelihatan jernih.

Air Terjun yang terletak di Desa Wisata Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul ini memiliki aliran sungai yang mengalir dan membelah tebing-tebing kapur setinggi 25 meter. Aliran ini menciptakan gemercik air terjun yang menawan. Air yang mengalir dan tidak pernah kering ini berasal dari tiga sumber mata air yang berbeda, yang oleh warga setempat disebut dengan mata air menawan. Keindahan dan jernihnya air sungai terjun Sri Gethuk di musim kemarau sangatlah eksotis dan menawan. Lain halnya jika di musim penghujan yang airnya berwarna keruh. Air yang mengalir di antara tebing-tebing ditempat ini serupa dengan green canyon yang ada di ciamis, provinsi jawa barat. Bahkan ada yang bilang kalau daerah wisata Air Terjun Sri Gethuk adalah Green Canyon-nya Gunung Kidul. Apabila beruntung wisatawan dapat melihat indahnya pelangi yang muncul tepat di atas aliran air terjun Sri Gethuk.

Asal-Usul Air Terjun Sri Gethuk

Daerah yang berada di selatan Yogyakarta ini masih kental akan sejarah dan kebudayaan jawanya, sehingga Menurut masyarakat sekitar. Nama Sri Gethuk, diambil dari kata “kethuk”, karena Air Terjun ini adalah tempat untuk menyimpan kethuk. Kethuk yang berarti alat musik atau gamelan, konon menurut legenda kethuk  itu milik makhlus halus, yakni milik Jin Anggo Meduro. Konon hingga sekarang, pada waktu tertentu masyarakat ada yang mendengar alunan suara gamelan dari arah Air Terjun Sri Gethuk. Maka Hingga sekarang Air Terjun ini disebut dengan “Air Terjun Sri Gethuk”

Air Terjun Sri Gethuk Gunung Kidul ini menjadi salah satu spot yang sayang untuk dilewatkan jika berkunjung. Air terjun ini bisa kita nikmati dengan berkendara melewati area hutan kayu putih milik PERHUTANI. Dengan kondisi jalan yang sudah beraspal dan ada juga yang masih berupa tanah. Karena kontur daerah pegunungan yang berliku dan curam, setelah itu pengunjung akan melewati hutan jati dan sampai di tempat pemancingan yang sekaligus dijadikan tempat untuk parkir, sesampainya di area pemancingan pengunjung mempunyai dua pilihan agar sampai di Air Teerjun, yaitu dengan berjalan melalui area persawahan atau menaiki rakit yang terbuat dari drum  bekas yang sudah dirangkai dengan sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk melintasi arus sungai oya yang deras.

Gambaran

Jika berkunjung ke Air Tejun Sri Gethuk akan lebih menyenangkan jika perjalanan dilakukan di pagi hari dan memilih opsi untuk menaiki rakit, sewaktu mentari pagi bersinar. Sebab arus sungai oya di pagi hari masih terbilang tenang dan jernih. Sehingga perjalanan akan semakin mengasyikkan ditambah dengan suasana hening. Hangatnya sinar mentari pagi yang bersinar makin menambah suasana pagi pengunjung makin nyaman dan berkesan. Perjalanan yang ditempuh untuk sampai ke lokasi air terjun ini sekitar 15 menit, melintasi aliran sungai oya. Selama perjalanan pengunjung akan disuguhi pemandangan berupa tanaman perdu dan belukar yang alami. Selain itu rindang di diantara megahnya tebing-tebing batuan karst yang menghimpit di sisi kanan dan kirinya. Suara rakit yang menyibak jernihnya air berpadu dengan keheningan seolah sedang menciptakan alunan melodi yang mebuat perjalanan pengunjung semakin berkesan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Air_Terjun_Sri_Gethuk