Taman Hutan Raya Gunung Bunder

Selain wisata Gua dan Pantainya Gunung kidul juga punya tempat wisata berupa Hutan yang layak untuk kita kunjungi, sesekali berwisata di Hutan merupakan pilihan yang tepat untuk  mengisi liburan atau sekedar untuk menghilangkan penat. Salah satu tempat wisata yang menawarkan tempat wisata petualangan adalah Taman Hutan Raya (TAHURA) Bunder.  Taman Hutan Raya (TAHURA) ini terletak di Desa Gading, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul Provinsi D.I Yogyakarta.

Berawal pada tahun 1960-an, yang mana hutan ini mengalami kerusakan ekosistem dan Geografis, yang diakibatkan oleh kegiatan eksploitasi hutan yang berkepanjangan pada zaman penjajahan Jepang, yang menyisakan daerah berbatu yang tandus dan Gersang.

Taman Hutan Raya (TAHURA)

di resmikan pada Desember 2012 oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Bowono X , berada di kawasan Konservasi Hutan Bunder, dengan luas 634 Hektar. Kawasan Tahura ini masih digunakan untuk Konservasi (Penelitian) bagi para peneliti yang berasal dari Yogyakarta maupun luar Yogyakarta. Keragaman Flora dan Fauna yang terdapat di tempat ini menarik para peneliti untuk melakukan penelitian di tempat ini. Dengan tambahan Sungai Oya yang mengalir di sepanjang hutan, semerbak aroma harum dari tumbuhan kayu putih, dan penangkaran Rusa. Perpaduan yang sangat menarik untuk menyambut wisatawan yang datang ke Tahura ini. Selain itu, Wisatawan juga bisa mengunjungi Sendang Mole dan Pabrik penyulingan Kayu Putih yang berdiri sejak tahun 1980-an.

Rencana

akan di kembangkan menjadi 3 Zona. Zona I terdiri dari atraksi gajah, areal cycling, camping ground, kuliner gantung dan cultur show. Yang Ke II terdiri dari research centre, pabrik minyak kayu putih, persemaian dan pusat indukan rusa. Terakhir yang ke  III terdiri dari penangkaran reptil, taman burung, koleksi satwa dan agroforestry, arboretum dan plaebotani karst.

Selain sebagai tempat wisata alam, pengunjung juga menjadikan tempat ini sebagai tempat untuk berburu foto Prewedding yang ikonik, dengan iringan pemandangan pepohonan yang menjulang tinggi menjadikan moment di tempat ini menjadi lebih sempurna untuk dikunjungi oleh siapapun.

Wisata Alam Candi Abang

Nuansa alam pedesaan yang indah permai sering dicari oleh wisatawan untuk menyegarkan pikiran kembali dari hiruk pikuk kota. Yogyakarta daerah yang istimewa ini lengkap dengan kota dan pedesaannya yang asri. Tempat wisata satu ini misalnya, masih benuansa alam dan terasa sejuk namanya Wisata Alam Candi Abang.

Candi ini berbentuk bukit yang menjulang berhampar rumput hijau. Pemandangan dari atas bukit ini dapat mengingatkan kita betapa luasnya alam semesta ini yang patut kita harus syukuri. Bukankah saat berwisata memang bertujuan untuk me-refresh otak kembali dan menghindari stress. Selain nuansa pedesaan kita dapat sekaligus berwisata sejarah disini.

Lokasi Candi Abang

Lokasi Candi Abang berada ini di Dusun Sentonorejo, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman Yogyakarta. Berada di puncak bukit di pinggir jalan desa, 1,5 kilometer sebelah Barat Jalan Raya Jogja-Piyungan. Akses ke lokasi bagus.Selain Candi Abang sudah termasuk menjulang tinggi, letaknya sendiri pun memang berada dalam ketinggian diatas bukit.

So, ada beberapa masyarakat yang percaya bahwa bangunan di puncak bukit ini, yang merupakan tempat tertinggi dianggap tempat suci. Candi ini merupakan candi yang paling muda diantara Candi Prambanan dan lainnya. Sempat diperkirakan bahwa bangunan Candi Abang berbentuk piramida, tetapi karena masih tertimbun tanah jadi belum banyak penelitian tentang candi ini.

Sejarah Candi Abang

Tidak banyak yang tahu bahwa Sleman memiliki candi bersejarah yang tertutup tanah dan dihiasi rerumputan hijau ini. Konon katanya dulu candi ini tempat tinggal para dewi-dewi. Candi Abang, abang yang artinya warna merah dalam bahasa indonesia. Karena didalam gundukan tanah mirip bukit teletubbies ini merupakan tumpukan batu bata merah yang menjulang tinggi.

Berdasarkan papan informasi yang berasal dari Balai Pelestarian Cagar Budaya, diinformasikan bahwa Candi Abang pernah ditemukan disebuah prasasti Lingga dan arca budha. Lingga merupakan lambang Dewa Siwa yang tertinggi dalam agama hindu.

Gambaran Candi Abang

Menuju candi ini perlu mendaki bukit, kita akan disajikan pesona alam sekitar Candi . Panorama luas yang terbentang sejauh mata memandang, disebelah utara akan terlihat gagahnya Gunung Merapi, disebelah timur akan terlihat pegunungan Gunu ng Kidul, dan hamparan Kota Jogja.

Waktu yang tepat untuk berkunjung ke tempat wisata ini adalah di pagi hari atau di sore hari. Banyak wisatawan yang memilih waktu di sore hari untuk mengabadikan momen disini. Jadi tidak heran jika sore hari akan ramai di Candi  ini.

Moreover, sekitar kawasan candi ini adalah hutan jati dan batu karst. Tidak banyak rumah penduduk, hanya satu dua, itupun berjarak agak jauh. Jalan menuju Candi Abang memang sangat alami, dikelilingi persawahan dan tanah subur nan sejuk.

Akses jalan utama sudah diaspal sampai tempat parkir. Setelah dari tempat parkir kita harus berjalan kurang lebih 100 meter karena mendekati candi jalan masih berbentuk batu karst dan tanah. Apabila dimusim hujan akan licin dan berlumpur.

Sesampainya di lokasi harap waspada dan hati-hati karena ada ranjau alias eek kambing. Karena saking hijau dan luas, penduduk sekitar memilih tempat ini untuk menggembala paliharaan mereka.  Sebenarnya malah membuat Candi Abang ini lebih alami dan sejuknya pedesaan, karena masih untuk menggembala kambing.

candi abang

www.njogja.co.id

Sebelum ke lokasi Candi Abang kita melewati wisata Lava Bantal juga. Jadi saat sebelum berkujung kita bisa sekaligus berwisata ke lava bantal. So, tunggu apalagi yang perlu disiapkan untuk berkunjung ke tempat wisata ini 😉