Gunung Andong merupakan salah satu gunug favorit para pendaki pemula. Gunung dengan ketinggian 1.726 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini hampir pasti menjadi tujuan banyak pendaki ketika hari libur. Pendakian gunung saat ini memang banyak digemari kalangan masyarakat, terutama anak muda. Di akhir pekan pun gunung-gunung di Indonesia hampir selalu diserbu oleh banyak pendaki. Terlebih Gunung Andong ini, gunung yang tidak terlalu tinggi dan ramah untuk pendaki pemula.
Kondisi di gunung Andong selalu ramai seolah mempunyai daya tarik yang memikat. Gunung Andong berada di perbatasan Salatiga, Kabupaten Semarang, dan Magelang ini memiliki dua pintu gerbang pendakian yang sering digunakan, yakni Sawit dan Pendem.Jika pendaki ingin mendaki via sawit hanya akan memakan waktu satu sampai dua jam perjalanan, pendaki sudah sampai di puncak. Karena mudah dan singkatnya waktu tempuh menuju puncak menjadi alasan mengapa Gunug Andong digemari banyak orang untuk didaki.
Pendaki bisa langsung mendaki atau istirahat sebentar di rumah-rumah peristirahatan yang tersedia. Jika pendaki datang pada sabtu malam kemungkinan dipuncak sudah banyak orang, begitu pun tempat parkirnya.
Berikut 4 tips jika ingin mendaki gunung Andong :
-
Mendakilah lebih awal jika ingin berkemah
Pendaki disarankan datang lebih awal jika ingin berkemah agar pendaki belum terlalu banyak berdatangan. Biasanya Sabtu-Minggu para pendaki melakukan pendakian jadi jika hari Sabtu-Minggu dan ingin berkemah, maka lakukan pendakian pada Hari Sabtu maksimal menjelang sore. Hal itu karena pendaki Gunung Andong belum terlalu banyak.
Jika pendakian dilakukan malam hari, maka sudah banyak pendaki yang membangun tenda di Gunung Andong. Spot berkemah di puncak pun akan penuh dengan tenda pendaki sehingga kemungkinan besar tempat mendirikan tenda sudah tidak ada lagi.
Karena saking ramainya mereka yang ingin berjalan harus melewati celah yang sempit diantara tenda-tenda pendaki karena tenda merakan sampai menutupi puncak Gunung Andong
-
Tidak perlu berkemah
Karena waktu yang dibutuhkan untuk mendaki hanya satu sampai dua jam maka pendaki tidak perlu berkemah. Pendaki bisa menggunakan jalur Sawit untuk menuju ke puncak Gunung Andong. Ini juga pilihan terbaik karena banyaknya pendaki akan membuat suasana di puncak menjadi sangat ramai. Kemah di gunung yang biasanya ditemani kesunyian alam seolah berbalik 180 derajat. Masalah lain adalah jika hendak buang air ketika berkemah saat sedang ramai. Puncak Gunung Andong tidaklah luas dan biasanya dipenuhi banyak tenda dan pendaki saat hari libur. Hal itu tentunya sangat merepotkan
-
Datang dan mendaki dini hari
Pendaki bisa datang dan mendaki dini hari Jika tidak berkemah, pendaki bisa terlebih dahulu bermalam di basecamp. Pendakian bisa dimulai sekitar pukul 03.00 WIB. Perkiraan sampai di puncak nantinya adalah kurang-lebih pukul 05.00 WIB.
Tanpa harus berkemah dahulu pendaki juga bisa menikmati keindahan matahari terbit. Pendaki juga harus tetap berhati -hati pula saat melangkah karena banyaknya tenda yang digelar sampai menghalangi jalan setapak.
-
Cukup bawa barang seperlunya
Untuk mencapi puncak gunung Andong hanya diperlukan waktu sejam sampai dua jam jadi pendaki disarankan untuk membawa barang seperlunya. Pendaki yang mendaki gunung Andong tidak perlu membawa banyak barang bawaan seperti ketika mendaki gunung yang tinggi. Pendaki cukup membawa barang bawaan yang penting untuk pendakian saja seperti jas hujan ketika musim penghujan dan alas atau matras. Tentu sangat merepotkan jika harus melewati celah sempit antara dua tenda dengan tas keril pendakian yang begitu besar. Untuk logistik, sudah ada sumber air yang berada di pos 3 jalur pendakian via Sawit. Bahkan ada warung yang buka di pos I dan II. Warung juga bisa ditemukan di kawasan puncak Gunung Andong
Untuk para pendaki ingat ya jangan lupa bawa pulang sampahmu 😀