Batik , Mewarisi Budaya Melestarikan Alam

Batik, Mewarisi Budaya Melestarikan Alam. Ialah kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain tersebut dan di proses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan. 

Berdasarkan teknik pembuatannya, bisa dikategorikan dalam 3 jenis yaitu dengan cara cap , cetak dan tulis. Batik tulis diproduksi secara tradisional dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam. Karena merupakan buatan tangan tak heran jika harganya cukup tinggi sesuai dengan proses dan tingkat kesulitannya.

Pada awal abad ke-19, batik mulai mencapai masa keemasannya dan memukau public saat di pamerkan di Exposition Universelle, Paris tahun 1900.

Berkembang begitu pesat dan tidak pernah sepi dari peminatnya menjadikan banyak inovasi tercipta baik cara, jenis kain sampai dengan bahan pewarna yang digunakan. Pewarna yang sering dipergunakan adalah pewarna dari bahan alami ataupun sintetis. Namun seiring dengan maraknya kampanye cinta lingkungan dan sebagai wujud melestarikan alam, tak sedikit para pengrajin beralih menggunakan pewarna alami yang lebih ramah lingkungan atau biasa disebut ZPA (Zat Pewarna Alami). Kelebihan lain dari pewarna alami ialah lebih tahan dari paparan deterjen maupun matahari, sehingga memiliki ketahanan warna yang lebih lama.

Batik Indigo

Memiliki nama “batik indigo” karena dibuat dengan pewarna alam  indigofera tinctoria yang memiliki warna biru nila. Warna tersebut memiliki kesan biru yang kuat namun terlihat teduh dan sering dipresentasikan oleh orang sebagai warna indigo.

Ada pula “batik soga” memiliki ciri warna coklat dan kekuningan berasal dari pohon Soga, Pohon kayu besar yang memiliki bunga berwarna kuning. Lantas kulit kayu pohon tersebut lah yang direbus untuk menghasilkan warna yang diinginkan.

Selain dua bahan diatas, bahan yang dapat digunakan sebagai pewarna diperoleh dari bahan-bahan berikut, diantaranya kulit pohon mahoni, kulit mangga, kulit pohon mengkudu, dsb.

Kini di era tahun 2020, batik tetap bertahan diantara gemerlapnya fashion-fashion modern. Disamping karna kekhasan yang dimiliki , sebagai warisan budaya batik pun dipertahankan/dijaga oleh generasi ke generasi. Warga di Yogyakarta telah mewarisi budaya batik sejak jaman nenek moyang dan upaya tersebut bisa dilihat dari dibukanya kelas-kelas singkat membatik yang saat ini telah berperan ganda sebagai salah satu wisata budaya di Yogyakarta.

Bila berkunjung ke Jogja, Mampir lah ke beberapa lokasi berikut :

  1. Ardi Indigo Batik

Meskipun berskala home industry , Workshop & Gallery yang berlokasi di Candikarang, Jl Kaliurang KM 12.5 Ngaglik Sleman DIY ini memiliki ciri khas menggunakan pewarna alami yang ramah lingkungan pada proses produksinya.

memola batik
Proses Mendesain dan Memola
Gallery batik
Workshop & Gallery
  1. Kampung Batik Giriloyo

Sebuah desa yang berlokasi di bawah kaki perbukitan Imogiri. Terdiri dari belasan kelompok yang memproduksi koleksi-koleksi batik yang menawan. 

Kampung Giriloyo
Picture by Kampung Giriloyo

 

batik jogja
proses penjemuran
  1. Museum Batik

Terletak di  Jalan Dr. Sutomo No. 13 A, Yogyakarta. Pengunjung dapat  menambah ilmu sejarah serta mencoba kegiatan yang tidak kalah menarik yaitu kelas membatik.

toko
Source by petatempatwisata.com
kain batik
Pic by jadiberita.com

Pic by jadiberita.com

Info Paket Wisata Jogja

Info Paket Wisata Jogja, Jawa Tengah , Jawa Timur, Bali & Nusa Penida

?WhatsApp/ Call/ SMS : 0822 2390 4154/ 0856 2882 387

?Website : www.jogjatourwisata.id

?Email : jogjatourwisata@gmail.com

paket wisata jogja
paket wisata jogja

Baca juga “Cycling Tour , Menjelajah sudut kota dengan Sepeda”

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *